Belajar Bahasa Indonesia Yang Menyenangkan
BELAJAR YANG MENYENANGKAN
Disusun
Oleh :
Nama : Alvin Vadila
Maisah
Rina Agustina
Siti Isrofiah
Kelas : XI IPA2
Pelajaran : Bahasa Indonesia
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PESAWARAN
KABUPATEN PEAWARAN
TP. 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan salah satu dari tugas mata pelajaran penjas dan ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini yang berjudul “Belajar Yang Menyenangkan”. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada Guru Mata Pelajaran dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
selesainya Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya
dan seluruh pembaca pada umumnya.
Kedondong, Januari
2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................ i
KATA
PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ............................................................. 1
C.
Tujuan ............................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pembeljaran
Menyenangkan .............. 3
B.
Tujuan Pembelajaran yang
Menyenangkan ....................... 9
C.
Teknik Model Belajar yang
Menyenangkan di Sekolah ... 11
D.
Penerapan Strategi yang
Menyenangkan .......................... 16
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ....................................................................... 17
B.
Saran ................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seorang guru
adalah pemimpin di dalam kelasnya. Pemimpin siswa-siswanya pada saat proses
belajar mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa menguasai dan
mengendalikan kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar
mengajar tidak menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para siswa, sehingga
dibutuhkan strategi-strategi yang tepat dalam prosesnya.
Tapi saat
sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembeljaran itu sendiri
guru masih belum bisa mengkondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan
oleh siswa maupun oleh kurikulum yang dituntut.Tidak hanya itu ,kadangkala guru
belum bisa memahami seperti apa pembeljaran kondusif yang diinginkan siswa
,yang nantinya hal itu akan berpengaruh kepada hasil proses pembelajaran siswa
itu sendiri.
Dan juga
,strategi pembelajarn yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah bagaimana
guru dapat merncang strategi itu agar para siswa dapat menikmati pembelajaran
dengan menyenangkan.Oleh karena itu,penulis mencoba memaparkan seperti apakah
strategi pembelajaran menyenangkan yang dibutuhkan siswa serta
sesuai tuntutan tujuan instruksional itu sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini
akan di bahas tentang Strtegi Pembelajaran
menyenangkan.Adapun hal-hal yang akan dijelaskan dan diuraikan dalam
makalah ini diantaranya adalah :
1. Pengertian
Strategi Pembelajaran menyenagkan
2. Tujuan
Strategi Pembelajaran yang menyenangkan
3. Teknik
model belajar menyenagkan di sekolah
4. Penerapan strategi
pembelajarn yang menyenangkan
C.
Tujuan
Penulisan
1. Makalah
ini dibuat dalam rangka sebagai tugas kelompok
2. Agar
kita mengetahui apa itu strategi pembeljaran yang menyenangkan
3. Agar
kita mengetahui tujuan Strategi Pembeljaran yang menyenangkan
4. Agar
kita mengetahui teknik model belajar menyenagkan di sekolah
5. Agar
kita mengetahui seperti apa Penerapan strategi pembelajarn yang
menyenangkan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Strategi Pembeljaran Menyenangkan
Strategi
pembelajaran merupakan cara pengorganisasisan isi pembelajaran ,penyampaian
pembelajaran ,dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai
sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Menurut Bobbi
DePorter (2000) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
menyenangkan adalah startegi yang digunakan unutk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif .menerapakn kurikulum, menyampaikan
materi,memudahkan proses belajar. Sedangakn menurut Berk (1998). strategi
pembelajaran yang menyenagkan adalah pola berpikir dan arah berbuat yang di
ambil guru dalam memilih dan menerapakn cara-cara penyampaian materi sehingga
mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang
tidak membosankan bagi siswa.
Jadi, dapat disimpulkan
strategi pembeljaarn yang menyenangkan merupakan upaya guru untuk
menciptakan suasana menyenangkan dalam pembeljaran ,sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif. DePorter, Reardon, dan Singer (1999) menambahakan dengan
uraian, bahwa startegi pembelajaran menyenangkan itu adalah kemampuan unutk
mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran ,daya
dengar, partisipasi, umpan balik, dan pertumbuhan dimana emosi dihargai. Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan menurut DePorter, Reardon, dan Singer adalah
konteks menata panggung belajar yang terkait dengan aspek : a.suasana, b.landasan,
c.lingkuanagn, d.rancangan.
Para ahli
diatas mengambarkan suasana pemebelajaran menyenangkan dengan menata
suasana kelas sebagai berikut a) menata lingkungan kelas agar dapat dengan baik
memengaruhi kemampuan siswa untuk terfokus dan menyerap
informasi,b)meningkatkan pemahaman melalui gambar sebagi poster ikon akan
menampilkan isi pembelajaran secara visual ,sementara poster afirmasi yang lucu
dan mengandung humor akan menguatkan dialog internal siswa,c) alat bantu
belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupakn
gagasan abstrak dan mengikut sertakan pelajar kinestetik ,d) pengaturan bngku
mendukung hasil belajar ,e) musik mmembuka kunci keadaan
belajar optimal dan membantu menciptakan asosiasi,f) gaya lain dapat
digunakan pada saat jeda ,embuat kuis ,pertanyaan lucu,humor,penjelasan tentang
transisi menggunakan berbagai sumber.
Jadi dapat
disimpulkan strategi pembelajaran merupakaan strategi pengorganisasian
pembelajaran denagn cara meningkatakan daya tarik pembelajaran melalaui bahan
ajar yang disajikan ,media pengajaran yang digunakan,mengelola jadwal dan
pengalokasian pengajaran yang diorganisasikan. Strategi itu dapat diciptakan
melalui :
1. Menciptakan
lingkungan kelas yang dapat mem`engaruhi kemampuan siswa untuk berfokus
dan menyerap informasi
2. Meningkatkan
pemahamaan melalui gamabar poster ikon yang dapat menampilkan isi
pelajaran secara visual
3. Menggunakn
poster afirmasi lucu dan mengandung humor yang dapat menguatkan dialog
internal siswa
4. Menggunakan
alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan
karikatur yang dapat menghidupakan gagasan abstarak dan mengikutsertakan
pelajar kinestetik
5. Merancang
waktu jeda strategis dan mengisinya dengan kegiatan yang menyenagkan seperti
membuat kuis,pertanyaan lucu,humor,penejelasan tentang transisi menggunakan
berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminaat pada
setiap pelajaran.
Untuk mengorkestrasi lingkungan belajar
tersebut,guru memegang peran sentral.DePorter(1999) menyatakan bahwa pengaruh
guru sangat jelas terhadap keberhasilan siswa.Kemampuan atau keterampilan baru
akan berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai.Lebih lanjut ia
menyatakan guru adalah faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan
siswa:.Jadi, peran guru adalah rekan belajar, model, pembimbing, fasilitator, dan
pengubah kesuksesan siswa.
1.
Lingkungan Fisik Kelas
Lingkungan fisik
kelas yang kondusif,nyaman ,menyenangkan,dan bersih berperan penting dalam
menunjang keefektifan belajar.Lingkunagan juga akan memengaruhi mental siswa
secara psikologis dalam menerima informasi dari guru di dalam kelas.
Banyak hal yang
dapat dilakukan dalam sebuah kelas untuk memberikan kenyamanan kepada
siswa.Penyusunana meja dan kursi yang memungkinkan siswa dapat mnerima akses
informasi dengan baik dan merata.Memberikan aroma tertentu yang membangkitkan
semangat dan motivasi,menata bunga dan berbagai tumbuhan yang akan memberikan
kesegaran.Memilih warna cat dinding yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah
ruang belajar.Memasang poster-poster tentang ikon–ikon tertentu ,tentang
topik-topik utama pembelajaran .Menempelkan poster yang berisikan
kalimat-kalimat afirmasi yang memungkinkan siswa termotivasi untuk menjadi
seseorang yang berprestasi dan [emenang dikelasnya.
Menurut Bobbi
DePorter dkk(1999),otak kita berbicara kepada diri sendiri melalui citra-citra
asosiatif.Komunikasi dalam otak ini dicirikan dengan bahasa metoforis
–simbolis.Denagn mengatur lingkungan ,kita mengambil langkah pertama yang
efektif untuk mengatur pengalaman belajar secra keseluruhan.Kenyataannya ,satu
alasan mengapa program-program pembelajaran begitu sukses dalam membantu
seseorang menjadi pelajar yang lebih baik ,ini karena kita berjuang unutk
menciptakan lingkungan optimal ,baik secara fisik maupun mental.Beberapa ide
yang disarankan Bobbi DePorter yang digunakan untuk menta
lingkungan fisik kelas :
a. Poster
Ikon dan Afirmasi
Ciptakan ikon atau simbol untuk
setiap konsep utama yang anda ajarkan dan gambarkan diatas selembar kertas
berukuran 25 x 40 cm /lebih besar .Pajag-poster-poster ikon tersebut di depan
kelas berada di atas pandnagan mata,dimana memberikan gambaran keseluruhan ,tinjauaan
global dari bahan pelajaran.Ini akan membantu penciptaan, penyimpanan ,dan
pencarian informasi secara visual. Buatlah poster afirmasi dengan pesan-pesan
yang menarik dan pajang di dinding setinggi mata orang duduk .Pada sst siswa
memandang sekeliling ruangan ,poster-poster tersebut “mengucapkan “afirmasi
seperti dialog internal .sehingga menguatkan keyakinan tentang belajar dan
tentang isi yang kita ajarkan.
b. Gunakan
Warna
Seorang guru sebaiknya berinisiatif
menggunakn warna untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa ,misalnya untuk
menggarisbawahi, atau untuk kata-kata penghubung dalam kalimat.
2. Musik
dalam pengajaran
Menurut DePorter,bahawa musik
sekurang-kurangnya bermanfaat untuk :
a. Menata
suasana hati
b. Mneingkatkan
hasil belajar yang di inginkan
c. Menyoroti
hal-hal yang penting
Hal-hal
yang dipertimbangkan sat memilih musik
a. Pilih
dari beragam penyanyi kontemporer
b. Pilih
musik yang berperan positif
Alasan
mengapa musik sangat penting untuk lingkungsn quantum learning adalah karena
musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi fisiologis kita.Selama melakukan
pekerjaan mental yang berat ,tekanan darah dan denyut jantung akan cenderung
meningkat,lebih lanjut bahwa gelombang –gelombang otak kita
meningkat dan otot-otot kita menjadi tegang .Selama relaksasi dan
meditasi ,denyut janutng dan tekanan darah menurun ,dan otot-otot mengendur
.Biasanya kaan sulit berkosentrasi ketika kita benar-benar rilaks dan sulit
untuk relaks ketika kita berkosentrasi penuh.Hasil penelitian mengatakan
“Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu
berkosentrasi,contoh musiknya yaitu musik barok.
3. Interaksi
Guru dengan siswa
DePorter menyatakan jika guru ingin
komunitas belajarnya menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran ,daya
dengar,partisipasi ,umpan balik,dan pertumbuhan serta tempat emosi dihargai
,maka suasana kelas termasuk bahasa yang dipilih ,cara menjalin rasa simpati
dan sikap terhadap sekolah serta belajar harusnyalah suasana yang penuh
kegembiraan .yang dapat membawa kegembiraan pula pada diri siswa.
Guru terbaik adalah guru yang
mendahulukan interaksi dalam lingkungan belajar,memperhatikan kualitas interksi
antar pelajar,antara pelajar dan guru ,serta antara pelajar dan kurikulum .Cara
terbaik untuk berinteraksi dengan peserta didik adalah memahami impian siswa
terhadap guru ideal yang menurutnya mampu memberikan dorongan
terbesar dalam belajar.
Nasution (1982) menginformasikan
tentang guru ideal di mata siswa menyatakan bahwa ada 10 sifat dan sikap guru
yang paling disukai siswa ,yaitu :
a. Suka
membantu dalam pekerjaan sekolah,menerangkan pelajaran dan tuigas dengan jelas
serta mnedalam dan menggunakan contoh-contoh sewaktu mengajar.
b. Riang,
gembira, mempunyai perasan humor,dan mneriam lelucon atas dirinya
c. Bersikap
akrabseperti sahabat ,merasa seseorang anggota kelompok kelas
d. Mneunjukkan
perhatian pada murid dan memahami mereka
e. Berusaha
agar pekerjaan sekolah menarik, membangkitkan kkeinginann beljaar
f. Tegas,
sanggup menguasai kelas, mebangkitkan rasa hormat pada murid
g. Tak
pilih kasih ,tidak mempunyai anak kesayangan
h. Tidak
suka mengomel ,mencela,mengejek,menyindir
i. Betul-betul
mengajarkan sesuatu kepada murid yang berharga bagi mereka
j. Mempunyai
kepribadian yang menyenangkan
Selanjutnya
Hart juga menyatakan paling tidak ada 10 sifat dan sikap guru yang
paling tidak di sukai siswa,yaitu :
a. Terlampau
serring marah ,tak p[ernah senyum,sering mencela dan mengecam
b. Tak
suka membantu murid melakukan pekerjaan sekolah,tak jelas menerangkan pelajaran
dan tugas,tidak membuat persiapan.
c. Pilih
kasih ,menekan murid-murid tertentu
d. Tinggi
hati ,sombong,dan tak mengenal murid
e. Tak
karuan,kejam,tak toleran,kasar,terlampau keras,menyuramkan kehidupan murid
f. Tak
adil memeberi angka dalam ulangan dan ujian
g. Tak
menjaga perasaan anak ,membentak-bentak murid dihadapan temansekelasnya ,murid
takut,merasa tak aman.
h. Tidak
menaruh perhatian pad murid dan tidak memahami murid
i. Memberi
tugas dan pekerjaan rumah yang tak sepantasnya
j. Tidak
sanggup menjaga disiplin di dalam kelas,tidak dapat mengontrol kelas dan tidak
menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.
Sementara
itu,Bobbi DePorter (2000) menguraikan 13 ciri guru yang memperoleh hasil
kuantum dengan siswa mereka .Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Antusias
:menamppilkan semangat untuk hidup
b. Berwibawa:menggerakkan
orang
c. Positif:melihat
peluang dalm setiap saat
d. Supel
:mudah menjalain hubungan denagn beragam siswa
e. Humoris:berhati
lapang untuk menerima kesalahan
f. Luwes:menemukan
lebih dari satu cara ntuk mencapai hasil menrima :mencari dibalik tindakan dan
penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
g. Fasih:berkomunikasi
dengan jelas,ringkas dan jujur
h. Tulus:memilki
niat dan motivasi positif
i. Spontan:dapat
mengikuti iraam dan tetap menjaga hasil
j. Menarik
dan tertarik:mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan
peduli akan diri siswa
k. Menganggap
siswa “mampu” percaya akan siswa dan menorkestari kesuksesan siswa
l. Menetapkan
dan memelihara harapan tinggi :membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas
kerja yang memacu siswa untuk berusaha sebaik mungkin
Menurut
Balnadi(1985),menyatakan 4 unsur yang esensial pengaruh guru dalam kelas,dimana
motivasi belajar dan sikap di utamakan:
a. Guru
mampu untuk secra spontan menampilakan peranan-pernannya yang bervariasi antara
cukup aktif,pengawasan yang dominatuf,dan dorongan-dorongan yang lebih
reflektif dan meransang daya berfikir.
b. Guru
dapat merubah arah peran-perannya yang ditampilaknnya secara sekendak hati,lebih
baik draipada mengikuti suatu gaya interaksi yang sedrhana unutk memencilkan
kemungkinan-kemungkinan lain.
c. Guru
dapat menjembatani jurang antara diagnosa mengenai situasi yang diketahuinya
dan arah jalan yang akan ditempuhnya.
d. Guru
dapat mengkombinasikan kepekaan dan kesadaran akan adanya
kesulitan,sehingga ia dapat membuat disgnosa yang memadai tentang keadaan yang
sedang berjalan.
B.
Tujuan
Pembelajaran yang Menyenangkan
Sebelum
dikenakan pada tujuan pembelajaran yang Menyenangkan lebih dulu mengetahui
tujuan pendidikan nasional sesuai undang-undang no.02 untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Siswa akan
terdorong untuk terus belajar jika pembelajaran diselenggarakan secara nyaman
dan menyenangkan, sehingga siswa terlibat secara fisik dan psikis. Untuk itu
guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan
kecerdasan siswa. Guru juga perlu memberikan penghargaan bagi siswa yang
berpartisipasi. Penghargaan dapat bersifat material dan penghargaan, nilai,
penghargaan applaus.
Sedangkan tujuan
dari pembelajaran yang menyenangkan sendiri adalah menggugah sepenuhnya
kemampuan belajar dari pelajar, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi
mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan,
kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia.
Proses
pembelajaran yang menyenangkan disini bisa dilakukan dengan: pertamadengan
menata ruangan yang apik menarik yaitu dengan memenuhi unsur kesehatan,
misalnya dengan pengaturan cahaya, ventilasi serta memenuhi unsur keindahan
dengan dipasang karya siswa. Kedua melalui pengelolaan pembelajaran
yang hidup dan bervariasi yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran,
media dan sumber pembelajran yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu
membangkitkan motivasi belajar siswa.
Seperti yang
telah dijelaskan pula dari quantum learning sendiri bahwa belajar itu
haruslah mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira sehingga pintu
masuk untuk informasi baru akan lebih lebar dan terekan dengan baik.
Dengan adanya
pembelajaran menyenangkan (joyfull learning) ini maka pesera didik tidak hanya
dikurung di dalam ruang kelas belajar saja, tetapi juga belajar di luar
ruangterbuka atau Auditorium dengan arena bermain edukatif. Menjadikan
pelajaran yang selama ini abstrak menjadi konkret dan relevan dengan kehidupan
sehari-hari.
C.
Teknik
Model Belajar yang Menyenangkan di Sekolah
Teknik startegi menyenangkan yang
diterapkan dalam sekolah dapat dipilih kedalam empat bagian, pertama teknik
persiapan, kedua teknik penyampaian, ketiga teknik pelatihan, keempat teknik
penutup.Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Teknik
persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan
persiapan siswa untuk belajar. Tanpa itu siswa akan lambat dan bahkan bisa
berhenti begitu saja. Tujuan dari persiapan pembelajaran adalah untuk:
a. Mengajak
siswa keluar dari keadaan mental yang pasif.
b. Menyingkirkan
rintangan belajar.
c. Merangsang
minat dan rasa ingin tahu siswa.
d. Memberi
siswa perasaan positif mengenai, dan hubungan yang bermakna dengan topik
pelajaran.
e. Menjadikan
siswa aktif yang tergugah untuk berpikir, belajar, menciptakan, dan tumbuh.
f. Mengajak
orang keluat dari keterasingan dan masuk kedalam komunitas belajar.
Dengan
hal tersebut akan berdampak secara psikis kepercayaan diri untuk bisa
memperoleh apa yang menjadi tujuan yang ia inginkan.
Adapun
komponen persiapan pembelajaran antara lain
a. Sugesti
positif
b. Guru
harus peka terhadap sugesti negatif yang mungkin akan siswa masukkan ke dalam
lingkungan belajar dan menggantikannya dengan sugesti positif. Perasaan takut,
terlalu banyak materi, serta perasaan bosan dan lain sebagainya itu merupakan
sugesti negatif, dengan adanya sugesti negatif ini maka guru harus mampu
mengubahnya menjadi sugesti yang positif dengan meyakinkan siswa bahwa mereka
akan mampu dan bisa serta siap menghadapinya dengan rasa gembira. Selain itu
guru harus mampu membuat pembelajaran tergugah, terbuka, dan siap untuk
belajar.
2. Lingkungan
fisik positif.
Sugesti, baik positif maupun
negatif akan sangat dipengaruhi juga lingkungan. Apabila lingkungan dibuat
terkesan menyenangkan dengan sendirinya siswa akan tersugesti untuk belajar
dengan menyenangkan. Sebaiknya guru memahami kaitan antarapandangan sekeliling
dan otak itu penting untuk mengorkestrasikan lingkungan belajar yang
mendukung.Untuk itu persiapan pembelajaran sebaiknya ditata sedemikian rupa
agar dalam kelas bisa mengasyikkan dalam belajar. Misalnya dengan memasang
poster afirmasi pada dinding dengan kata ” Saya mampu mempelajarinya” dengan
menggunakan warna yang menarik, menggunakan alat bantu benda yang dapat
mewakili suatu gagasan, mengatur bangku (seperti membentuk bangku setengah
lingkaran, bangku berhadap-hadapan)
3. Tujuan
yang jelas dan bermakna.
Pembelajaran memerlikan gambaran
yang jelas tentang tujuan suatu pembelajaran dan apa yang akan dapat mereks
lakukan sebagai hasilnya. Guru dapat menjelaskan tujuan materi dengan
kata-kata, gambar, contoh, demo, atau apa saja yang membuat tujuan itu tampak
nyata dan konkrit bagi siswa. Dan
akan sangat bermanfaat apabila disampaikan dengan bahasa yang menyentuh hati
dan pikiran siswa.
4. Manfaat
bagi siswa.
Ada yang menghubungkan antara
tujuan dan manfaat, tetapi tujuan cenderung dikaitkan dengan ”apa”, sedangkan
manfaat dikaitkan dengan ”mengapa”. Siswa dapat belajar paling baik jika mereka
tahu mengapa mereka belajar dan dapat menghargai bahwa pembelajaran mereka
punya relevansi dan nilai bagi diri mereka sendiri.
5. Sarana
persiapan siswa sebelum pembelajaran.
Persiapan pembelajaran dapat
dimulai sebelum dimulainya program belajar. Jika dapat diusahakan, pembelajaran
diberi sarana persiapan sebelum belajar yang diisi aneka pilihan peralatan
untuk membantu mereka agar siap untuk belajar. Sarana itudapat membantu menyingkirkan
rasa takut, menentukan tujuan, menjelaskan manfaat, meningkatkan rasa ingin
tahu danminat, serta menciptakan perasaan positif mengenai pengalaman belajar
yang akan datang.
6. Lingkungan
sosial yang positif.
Kerja sama membantu siswa
mengurangi stres dan lebih banyak memanfaatkan energi kejiwaan untuk belajar
(dan bukunya untuk bersaing atau melindungi diri). Kerja sama antara siswa
untuk menciptakan sinergi manusiawi yang memungkinkan berbagai wawasan, gagasan
dan informasi mengalir bebas.
Selain itu dengan kerja sama dalam
belajar akan memungkinkan setiap siswa tidak akan terabaikan, sulit pula bagi
siswa untuk sembunyi dan tidak aktif. Oleh sebab itu sebaiknya sebelum
pelajaran melangkah lebih lanjut dibuat kelompok sebagai mitra belajar. Cara
yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kegiatan belajar adalah
dengan membagi kelas menjadi pasangan dan membentuk kemitraan belajar.
7. Keterlibatan
penuh pembelajaran
Belajar bukanlah aktivitas yang
hanya bisa ditonton, melainkan sangat membutuhkan peran serta semua pihak.
Belajar bukan hanya menyerap informasi secara pasif, melainkan aktif
menciptakan pengetahuan dan ketrampilan. Upaya belajar benar-benar bergantung
pada siswa dan bukan merupakan tanggung jawab perencana atau guru. Guru
hanya sebagai fasilitator yang berkewajiban menata meja dengan makanan yang
merangsang selera dan bergizi, sedangkan kewajiban siswa untuk memakannya
sendiri. Maka siswa diupayakan agar mampu berkreasi dan mandiri.
8. Rangsangan
rasa ingin tahu.
Merangsang rasa ingin tahu siswa
sangat membuat upaya mendorong siswa agar terbuka dan siap belajar.
Pembelajaran (dan kehidupan itu sendiri) akan mandek jika tidak ada sesuatu
yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu. Guru dapat menggugah rasa ingin tahu
siswa adalah dengan cara: memberi masalah untuk dipecahkan secara kelompok,
menyuruh siswa berpasang-pasangan dalam menjalankan tugas pencarian fakta,
memainkan permainan tanya jawab,menyuruh siswa menyusun pertanyaan.
a. Teknik
Penyampaian
Tahap penyampaikan dalam siklus pembelajaran
dimaksudkan untuk mempertemukan pembelajran dengan materi belajar yang
mengawali proses belajar secara positif dan menarik.Adapun
cara mengajak siswa terlibat penuh dalam proses belajar:
· Presentasi
guru (fasilitator)
Ketika sedang mengerjakan suatu
proses atau prosedur, gunakan hasil karya untuk menampilkannya besar-besar pada
dinding, papan planel, atau papan tulis magnetik. Selanjutnya, suruhlah siswa
membongkarnya dan menyusunnya kembali sebagai aktivitas belajar
”mengajar-kembali”
· Presentasi
guru/ siswa
Sebelum presentasi, mintalah setiap
siswa memilih mitra. Katakan bahwa mereka harus menyusun soal ujian lisan
berisi 20 pertanyaan untuk teman mereka berdasarkan presentasi yang akan mereka
dengar. Pada akhir presentasi, mereka harus menyerahkan soal ujian lisan
tersebut pada teman mitranya dan menilai apakah pasangan mereka mampu atau
tidak menangkap materi pelajaran yangbaru saja diberikan. Semenara itu, saat
presentasi, mitra mereka akan menyiapkan soal ujian lisan 20 pertanyaan untuk
mereka.
· Presentasi
siswa dan berlatih menemukan
Guru membagi siswa dalam beberapa
tim. Minta setiap tim meneliti berkas bahan pelajaran yang mereka hadapi dan
buatlah presentasi untuk kelompok. Bekali setiap tim dengan materi untuk
membuat pendukung atau bantuan presentasi yang dapat membantu mereka
menyampaikan poin-poin mereka. Karena siswa lebih banyak mengingat dengan
diasosiasikan dengan sesuatu yang telah atau pernah dilakukan. Seperti yang
dikatakan oleh Harry Lorayne dan jerry lucas yaitu ” anda bisa mengingat
sepotong informasi jika diasosiasikan dengan sesuatu yang telah anda ketahui
atau ingat sebelumnya”
b. Teknik
Pelatihan
Pada tahap inilah pembelajaran yang
berlangsung sebenarnya. Apa yang dipikirkan, dan dikatakan serta dilakukan
siswalah yang menciptakan pembelajran, dan bukan apa yang dipikirkan,
dikatakan, dan dilakukan oleh guru. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan
meminta siswa berulang-ulang mempraktikkan suatu ketrampilan (andaipun
tidak berhasil pada mulanya), mendapatkan umpan balik segera, dan mempraktikkan
ketrampilan itu lagi. Mintalah siswa membicarakan apa yang mereka alami,
perasaan mereka mengenainya, dan apa lagi yang mereka butuhkan untuk
meningkatkan prestasinya.
c. Teknik
Penutup.
Banyak kasus dalam menyampaikan
pelajaran dalam akhir semester atau dalam akhir jam guru menjelaskan agar
materinya selesai. Namun dengan ini, malah akan tidak efektif yang seharusnya
dilakukan adalah pada pemahaman guru dalam joyfull learninghendaknya memberi
penguatan kepada materi yang telah diterima oleh siswa dengan memusatkan
perhatian, hal itu peluang ada cara mengingat yang kuat akan apa yang terjadi.
Seperti yang telah dikatakan oleh Lynn Stern, penulis improving your memory ”
alasan utama mengapa kita lupa adalah karena kita tidak benar-benar memusatkan
perhatian”
D.
Penerapan Strategi
yang Menyenangkan
Strategi yang
Menyenangkan dapat dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya harga diri yang
positif kepada anak dan memberikan lingkungan dan kondisi yang tepat untuk
semua anak. Dengan kata lain, semua anak merasakan bahwa:
1. Kontribusi
mereka sekecil apa pun dihargai;
2. Mereka
merasa aman (fisik dan psikis) dalam lingkungan belajar;
3. Gagasan
mereka dihargai
Dengan kata lain anak harus dihargai apa adanya.
Mereka harus merasa aman, bisa mengekspresikan pendapatnya, dan sukses dalam
belajarnya. Keramahan inilah yang membantu anak-anak menikmati belajar dan guru
bisa memperkuat rasa senang ini melalui penciptaan kelas yang lebih
“menyenangkan”.
Oleh karena itu guru diharapkan untuk tidak
membatasi argumen siswa, karena dengan mendengarkan argumen siswa merasa lebih
diperhatikan dan merasa nyaman berada di kelas. Selain itu penataan kelas juga
bisa membuat siswa merasa nyaman dan senang berada di dalam kelas.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi dapat
disimpulkan bahwa strategi pembeljaran menyenangkan adalah sistem
pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan minat, adanya keterlibatan
penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang membahagiakan pada diri
siswa.Srategi inimerupakan pendekatan yang digunakan oleh pengajar
dalam hal ini adalah guru untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang
disampaikan yang dikarenakan suasana yang menyenangkan dan tanpa ketegangan
dalam menciptakan rasa senang.
Strategi
pembelajaran menyenangkan berhubungan dengan strategi
pengorganisasian pembelajaran dengan cara meningkatakan daya tarik pembelajaran
melalui bahan ajar yang disajikan ,media pengajaran yang digunakan,mengelola
jadwal dan pengalokasian pengajaran yang diorganisasikan agar tercipta proses
pembelajaran yang kondusif sesuai yang diinginkan dan keadaan siswa.
B.
Saran
Berdasarkan
paparan strategi pembelajaran diatas kita sebagai calon pendidik dapat
mengetahui dan memahami apa itu strategi pembelajaran yang meneyenangkan yang
diinginkan oleh calon peserta didik kita.
Dan juga penulis
menyarankan dengan adanya paparan tentang strategi pembelajaran yang
menyenangkan diatas kita dapat mengubah paradigma cara belajar seorang guru
masa sekarang yang kebanyakan masih otoriter dan kurang memahami sisi keinginan
belajar yang diinginkan siswa.Karena seorang calon pendidik harus bisa
menguasai segala keadaan peserta didik serta lingkungan pembeljarannya
nanti,dan dapat memanfaatkan segala apa yang ada disekitarnya untuk mengajar
siswa agar memperoleh pengetahuan dengan kreativitasnya mengaplikasikan
strategi pembelajaran itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment