dinasti umayah II
MAKALAH
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
DINASTI
UMAYYAH II
Disusun Oleh:
Nama : Ikhsan
Alfarizi
Rina Agustiana
Kelas : XI
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 1 PESAWARAN
KABUPATEN
PESAWARAN
TP.
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
kesehatan dan lain-lain, sehingga Makalah SKI ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan
mengenai “Dinasti Umayyah II“ Makalah SKI ini, disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa
untuk menambah pengetahuan siswa tentang hal yang berhubungan dengan Dinasti Umayyah II.
Makalah ini disusun dengan menggunakan
ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan penyusunan makalah ini
dapat dipahami dengan mudah. Penyusun telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran
dalam menyusun makalah ini. Namun demikian tentunya masih banyak
kekurangan-kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi makalah ini untuk masa
yang akan datang.
Demikian makalah ini disusun dengan
harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya
Rabbal ‘Alamin.
Kedondong, Agustus
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdiri
Dinasti Umayyah II ...................................... 3
B.
Masa
Pemerintahan Bani Umayyah Spanyol ......................... 3
C.
Masa Kejayaan dan
Hasil Peradaban ................................... 4
D.
Masa Kemunduran
Dinasti Umayyah II ............................... 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setalah berakhirnya
periode klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran, Eropa
bengkit dari keterbelakangan. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang
politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan
bagian dunia lainnya. Tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang
mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa
dipisahkan dari pemerintahan Islam di spanyol. Pada periode klasik, ketika
Islam mencapai masa keemasannya. Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang
sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa
kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam
menjadi guru bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran islam di Spanyol banyak
menarik perhatian para sejarawan. Oleh sebab itu, kami akan membahas dalam
makalah ini tentang kemajuan peradaban Islam pada masa dinassti Umayyah II dan
belajar dari Islam Andalusia.
B.
Rumussan Masalah
Dari uraian latar
belakang di atas, maka selanjutnya penulisannya mengemukakan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah
berdirinya islam di Spanyol?
2. Bagaimana
Masa Pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol?
3. Bagaimana perkembangan
Islam di Spanyol?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdiri Dinasti Umayyah II
Berkuasa tahun 756-1031
M di Spanyol (Andalusia dan Kordoba). Didirikan oleh Abdurrahman Ibn Marwan.
Sebelumnya, Spanyol sudah ditaklukkan oleh tiga pahlawan Islam yaitu Tharif bin
Malik, Tharig bin Ziyad, dan Musa bin Nushair. Spanyol dan kota-kota penting
lainnya jatuh ketangan umat islam. Sejak saat itu, secara politik, Spanyol
berada di bawah kekuasaan khalifah Bani Umayyah.
Abdurrahman Ibn Marwan
menginjakkan kakinya di Andalusia setelah lolos dari upaya pembunuhan atas
dirinya ketika terjadi revolusi Abbasiyah sekitar tahun 750 M. Ia
dijuluki al-Dakhil, karena ia merupakan pangeran Bani Umayyah
pertama yang memasuki wilayah itu. Ia menyingkirkan Yusuf Ibn Abd al-Rahman
al-Fihri, Gubernur Andalusia yang tunduk di bawah kekuasaan Abbasiyah, pada
tahun 756 M.[1] Setelah
itu, ia mengalahkan raja Roderick dan Ratu Julian.[2] Dan
al-Dakhil berhasil meletakkan sandi besar yang kokoh bagi tegaknya Daulah Bani
Umayyah II di Andalusia. Selama 32 tahun masa kekuasaannya ia mampu mengatasi
berbagai ancaman dari dalam negeri maupun serangan musuh dari luar. Karena
ketangguhannya itu ia dijuluki Rajawali Quraisy.
B.
Masa Pemerintahan Bani Umayyah Spanyol
Diantara khalifah-khalifah
Umayyah II yang terkemuka diantaranya:
1. Abdurrahman
ad Dakhil (755-788 M)
2. Al
Hakam bin Hisyam (796-821 M)
3. Abdurrahman
ibnul Hakam (821-852 M)
4. Muhammad bin Abdurrahman (852-886 M)
5. Abdullah
bin Muhammad (889-912 M)
6. Abdurrahman
bin Muhammad (912-961 M)
Al Dâkhil berhasil meletakan sendi dasar yang kokoh bagi tegaknya
Daulah bani Umayyah II di Spanyol. Pusat kekuasan Umayyah di Spanyol dipusatkan
di Cordova sebagai ibu kotanya. Al Dâkhil berkuasa selama 32 tahun, dan selama
masa kekuasaannya ia berhasil mengatasi berbagai masalah dan ancaman, baik
pemberontakan dari dalam maupun serangan musuh dari luar. Ketangguhan al Dâkhil
sangat disegani dan ditakuti, karenanya ia dijuliki sebagai Rajawali
Quraisy. Pada masa didirikannya dinasti Umayyah II ini, umat Islam Spanyol
mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dibidang politik maupun bidang
peradaban. Abd al-Rahman al-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan
sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
Hisyam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah
yang memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd al-Rahman al-Ausath
dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai pada
periode ini, terutama di zaman Abdurrahman al-Ausath. Bani Umayyah II mencapai
puncak kejayaannya pada masa al Nashir dan kekuasaannya masih tetap dapat
dipertahankan hingga masa kepemimpinan Hakam II al Muntashir (350-366/961-976).
Pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan
kejayaan menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd al-Rahman al-Nasir
mendirikan universitas Cordova. Akhirnya pada tahun 1013 M, Dewan Menteri yang
memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah
terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu.
Kekuasaan Umayyah mulai menurun setelah al Muntashiru wafat. Ia
digantikan oleh putera mahkota Hisyam II yang beru berusia 10 tahun. Hisyam II
dinobatkan menjadi khalifah dengan gelar al Mu’ayyad. Muhammad ibn
Abi Abi Amir al Qahthani yang merupakan hakim Agung pada masa al Muntashir
berhasil mengambil alih seluruh kekuasaan dan menempatkan khalifah dibawah
pengaruhnya. ia memaklumkan dirinya sebagai al Malik al Manshur Billah
(366-393/976-1003) dan ia terkenal dalam sejarah dengan sebutan Hajib
al Manshur.
Kekuasaan Hakim Agung al Manshur diteruskan oleh Abd al Malik ibn
Muhammad yang bergelar al Malik al Mudhaffar (393-399/1003-1009). Pada masa
selanjutnya al Mudhaffar digantikan oleh Abd al rahman ibn Muhammad yang
bergelar al Malik al Nashir li Dinillah (399/1009) dan sejak saat itu
kestabilan politik Umayyah mulai merosot dengan terjadinya berbegai kemelut di
dalam negeri yang akhirnya meruntuhkan dinasti Umayyah.
Keruntuhan Bani Umyyah diawali dengan pemecatan al Mu’ayyad
sebagai khalifah oleh sejumlah pemuka-pemuka Bani Umayyah. Kemudia para pemuka
tersebut bersedia mengangkat al Nashir sebagai khalifah. Akan tetapi pada
kenyataanya dengan turunnya al Mu’ayyad perebutan kursi khilafah menjadi tidak
bias dihindari. Dalam tempo 22 tahun terjadi 14 kali pergantian khalifah, yang umumnya
melalui kudeta, dan lima orang khalifah diantaranya naik tahta dua kali. Daulah
muawiyah akhirnya runtuh ketika Khalifah Hisyam III ibn Muhammad III yang
bergelar al Mu’tadhi (418-422/1027-1031) disingkirkan oleh sekelompok angkatan
bersenjata.
C.
Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban
Pada masa Abdurrahman
an-Nashir inilah Bani Umayyah II mencapai puncak kejayaan dan masih
dipertahankan di bawah kepemimpinan Hakam II al-Mustansir(961-976
M). Hasil peradabannya adalah:
1. Perkembangan Ilmu
pengetahuan
Diantara cendekiawan yang muncul adalah Abu
Bakar Muhammad ibn al-Syigh (dikenal ibn Bajjah-sejarah filsafat), Abu Bakar
ibn Thufail (kedokteran, astronomi, filsafat), Abi al-Mutasya, Yahya ibn Yahya,
Isa ibn Dinar, Syaikh Abu Musa Hawari, Said ibn Hasan, Ibnu al-Ahmar
(sejarawan), Ahmad ibn Nasair (astronomi), ibnu Masarah (filusuf), Said dan
Yahya ibn Isyak (dokter). Selain membangun universitad Kordova, Abdurrahman
al-Dakhil juga merintis berdirinya Universitas Sevila dan Toledo.
Universitas-universitas tersebut menjadi sumber asli kebudayaan Arab, non-Arab,
Islam, Kristen, dan Yahudi selama berabad-abad.
2. Perkembangan fisik (kebudayaan)
Ketika al-Dakhil berkuasa, Kordova menjadi
ibukota negara. Ia membangun kembali kota ini dan memperindahnya, serta
membangun benteng di sekeliling kota dan istananya. Supaya kota ini mendapat
air bersih. Peninggalan al-Dakhil yang hingga kini masih tegak berdiri adalah
Masjid Jami Kordova. Akan tetapi ketika Kordova jatuh ke tangan Fernando II,
masjid ini dijadikan gereja dengan nama Santa Maria, tetapi di kalangan
masyarakat Spanyol lebih populer dengan sebutan La Mezquita, berasal
dari bahasa Arab al-Masjid. Pembangunan yang lain adalah
pembangunan Jembatan sungai Gualdalquivir, Taman Munyal al-Rusafa,
gedung-gedung besar, masjid-masjid, air mancur, jembatan-jembatan,
istana-istana, dll.
3. Perkembangan Seni,
Budaya, Bahasa dan Sastra Arab
Amar ibn Ali Gaffar merupakan seorang penyair
yang termasyhur di masa itu. Selain itu, muncul juga Zaryab (Al
Hasan ibn Nafi) sebagai pemain musik yang terkenal juga.
D.
Masa Kemunduran Dinasti Umayyah II
Sejak tahun 976 M sudah
terasa kemunduran dalam menerapkan sistem kekhalifahan, dan puncak
kebangkrutannya pada tahun 1013 M. Sekalipun memang cukup misterius dalam
meneliti penyebab kemundurannya, namun paling tidak diantara gejala umum
penyebab utamanya adalah:
1. Adanya keretakan antara
kelas atas dan bawah di mana tidak adanya komunikasi politik yang intensif.
Antara pegawai istana, ulama dan penguasa ekonomi tidak menunjukkan hubungan
yang erat dengan masyarakat malah lebih mengutamakan dan selalu bergantung pada
pemerintahan. Kelas bawah petani, buruh di desa-desa kurang memperoleh hak-hak
sosial yang memadai.
2. Munculnya
kholifah-kholifah yang lemah
Setelah Hakam II wafat daan di
gantikan oleh Hasyim II yang baru berusia 11 tahun. Dalam usia yang masih
sangat muda ia harus memikul tanggung jawab yang sangat besar. Karena tidak
mampu menjalankan roda pemerintahan kemudian dikendalikan oleh ibunya yang
dibantu oleh Muhammad Ibn Abi Umar (Hajib Al Mansur) yang ambisius dan haus
kekuasaan. Sejak saat itu kholifah hanya dijadikan sebagai boneka oleh
Al-Mansur dan penggantinya. Ketika Al-Mansur Wafat di ganti oleh anaknya
Rahman, penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar ber foya-foya dan tidak disenangi
rakyat sehingga negara menjadi tidak stabil dan lambat lalun mengalami
kemunduran.
3. Konflik antara islam dan
Kristen
Setelah menaklukkan Spanyol, penduduk Spanyol
dibiarkan memeluk agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi mereka. Penguasa
islam hanya mewajibkan mereka membayar upeti, dan tidak memberontak. Kebijakan
ini ternyata menjadi bumerang. Penduduk spanyol menggalang kekuatan untuk
menyerang penguasa islam. Pertentangan islam dan kristen tak berhenti
sampai setelah jatuhnya islam. Orang-orang Kristen selalu berasa bahwa
kedatangan umat Islam merupakan sebuah ancman. Setelah
kekuasaan Islam lemah, satu persatu kota-kota yang dikuasaai Islam jatuh ke
tangan orang Kristen.
4. Munculnya Muluk
Ath-Thawaif
Munulnya Muluk Ath-Thawaif (dinasti-dinasti
kecil) secara politis telah menjadi indikasai akan kemunduran islam di
Sepanyol, karena dengan terpecahnya kekuasaan kholifah menjadi dinasti-dinasti
kecil. Kekuaranpun mencadi terpecah-pecah dan lemah. Lemahnya kekuasaan islam
secara politis telah dibaca oleh orang-orang Kristen dan tak disia-siakan oleh
pihak musuh untuk menyerang imperium tersebut.
5. Kemerosotan ekonomi
Di paruh kedua masa islam Sepanyol, para
penguasa mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan bangunan-bangunan
megah dan monumental. Demikian juga dibidang iptek, pemerintah yang giat
mengembangkan bidang ini sehingga di bidang ekonomi kurang mendapat perhatian.
Selain itu banyak anggaran negara yang terserap untuk membiayai tentara bayaran
demi keamanan negara.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sejarah Berdiri
Al-Dakhil berhasil meletakkan sandi besar yang
kokoh bagi tegaknya Daulah Bani Umayyah II di Andalusia. Selama 32 tahun masa
kekuasaannya ia mampu mengatasi berbagai ancaman dari dalam negeri maupun serangan
musuh dari luar. Karena ketangguhannya itu ia dijuluki Rajawali Quraisy.
2. Masa
Pemerintahan Bani Umayyah Spanyol
Diantara khalifah-khalifah
Umayyah II yang terkemuka diantaranya:
a. Abdurrahman
ad Dakhil (755-788 M)
b. Al
Hakam bin Hisyam (796-821 M)
c. Abdurrahman
ibnul Hakam (821-852 M)
d. Muhammad bin Abdurrahman (852-886 M)
e. Abdullah
bin Muhammad (889-912 M)
f. Abdurrahman
bin Muhammad (912-961 M)
3. Masa Kejayaan dan Hasil
Peradaban
a. Perkembangan Ilmu
pengetahuan
b. Perkembangan fisik
(kebudayaan)
c. Perkembangan Seni,
Budaya, Bahasa dan Sastra Arab
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment