jenis-jenis paragraf dan pengembangnya


JENIS-JENIS PARAGRAF dan PENGEMBANGANNYA




Disusun:
1.    Ahmad Nurkholik
2.    Ana Musfiroh
3.    Meilisa
4.    M. Adnan Mustofa
Kelas : X3









MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PESAWARAN
KABUPATEN PESAWARAN
TP. 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun  ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan lain-lain, sehingga Makalah  bahasa indonesia  ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Jenis-jenis Paragraf dan Pengembangannya“ Makalah bahasa indonesia ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa untuk menambah pengetahuan siswa tentang hal yang berhubungan dengan Makalah Jenis-jenis Karangan.     
          Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini dapat dipahami dengan mudah. Penyusun telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun Makalah ini. Namun demikian tentunya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi Makalah ini untuk masa yang akan datang.
          Demikian Makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ‘alamin.


Kedondonng,  04 April 2015
Penyusun











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................  i
KATA PENGANTAR ..............................................................................  ii
DAFTAR ISI .............................................................................................  iii

BAB I        PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ..................................................................  1
B.       Rumusan Masalah .............................................................  1

BAB II       PEMBAHASAN
A.      Jenis-jenis Paragraf ............................................................  2
B.       Mengembangkan Paragraf ................................................  7

BAB III     PENUTUP
A.      Kesimpulan .......................................................................  12
B.       Saran .................................................................................  12

DAFTAR PUSTAKA  





BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Sastra Indonesia merupakan  unsur  bahasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan  garis besar nya sastra berarti  bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajian nya menarik, sehingga berkesan di hati pembaca nya. Namun sering kali kita tidak mengerti apa yang di maksud dengan sasta, kebanyakan orang menyamakan antara sastra dan bahasa.
Dalam sastra Indonesia sendiri,  benyak sekali bagian-bagianya. Secara garis besar sastra indonesia terbagi  menjadi dua yaitu sastra lama dan sastra baru/modern. Dari sekian banyak sastra contoh nya seperti puisi, cerprn, novel,pantun,gurindam prosa dan sebagai nya dan di anatara  jenis-jenis karya sastra tersebut  memiliki ciri masing-masing, dan tidak bisa di kataka sama. Maka unuk lebih jelas nya di sini akan kita bahas mengenai defenisi nya masing-masing.

B.            Rumusan Masalah
Untuk memudahkannya adabeberapa komponen yang akan  dibahas, diantaranya.
1.    Apakah yang di maksut dengan sastra?
2.    Apasajakan jenis-jenis karya sastra?
3.    Apakah perbedaan sastra lama dan sastra baru/modern?
4.    Sebutkan jenis-jenis karya sastra lama?
5.    Sebutkan jenis-jenis karya sastra baru/modern?






BAB II
PEMBAHASAN

A.           Definisi Sastra
Berdasarkan asal usulnya, istilah kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta, yakni susastra. Su berarti bagus  atau indah, sedangkan sastra berarti buku,tulisan atau  huruf. Berdasarkan kedua kata  itu, susastra di artikan tulisan yang indah. Istilah tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa tulisan, tetapi ada pula yang berbentuk lisan. Karya semacam itu di namakan  dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang  yang dinamakan dengan kesusastraan  meliputi karya sastra lisan dan tertulis  dengan ciri khas nya  terdapat pada keindahan  bahasanya.
Berdasarkan defenisi tersebut, beberapa ahli kemudian  menyebutkan ciri-ciri karya sastra  sebagai berikut:
1.    Bahasanya indah atau tertata dengan baik.
2.    Isinya menggambarkan manusia dengan berbagai persoalannya.
3.    Gaya penyajian nyamenarik sehingga berkesan di hati pembacanya.

B.            Fungsi Sastra
Banyak fungsi atau manfaat dengan membaca karya-karya sastra, antara lain sebagai berikit.
1.    Fungsi rekreatif,dengan membaca karya sastra, seseorang dapat memperoleh kesenangan atau hiburan.
2.    Fungsi didaktif, dengan membaca karya sastra, seseorang dapat memperoleh wawasan pengetahuan tentang seluk-beluk kehidupan manusia. Seorang juga dapa memperoleh pelajaran tentang nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada di dalam nya.




C.           Jenis-jenis Karya Sastra
1.    Sastra Lama
Sastra lama sering juga di sebut dengan kesusastraan klasik atau tradisional. Zaman berkembangnya kesusastraan  klasik ini ialah sebelum masuk nya pengaruh barat  ke Indonesia. Bentuk-bentuk kesusastraan yang berkembang adalah dongeng, mantra, pantun, dan sejenisnya.

Ciri-ciri sastra lama,
Karya sastraklasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.    Nama pencipta nya tidak di ketahui (anonim)
b.    Cerita-ceritanya  banyak di warnai oleh hal-hal gaib.
c.    Banyak menggunakan kata-kata yang baku, seperti  alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan sejenis nya.
d.   Yang di kisahkan berupa  kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan,  atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
e.    Karena belum ada media cetak  dan elektronik, sastra klasik berkembang secara lisan.

Jenis-jenis sastra lama
Berikut adalah jenis-jenis karya sastra klasik.
a.    Mantra
Mantra merupakan karya sastra lama yang berisi pujian-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau yang di keramatkan, seperti dewa, roh dan binatang. Mantra biasa nya di ucapkan  oleh pawang atau dukun  sewaktu melakukan upacara keagamaan ataupun ketika berdoa.
b.    Pantun.
Pantun merupakan puisi lama  yang terdiri dari empat baris  dalam satu baitnya.  Baris pertama dan kedua merupakan  sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah isi.
Bunyi terakhir pada kalimat-kalimanya  berpola a-b-a-b.
Dengan demikian, bunyi akhir pada kalimat ketiga dan bunyi akhir kalimat kedua sama denga bunyi akhir  pada kalimat keempat.
c.    Seloka
Seloka di sebut juga dengan pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun, kalimat ke-2 dan ke-4  pada bait pertama di ulang kembali dan menjadi kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua nya. Pengulangan itu di lakukan terus-menerus  sehingga bait-bait dalam puisi  sambung-menyambung.
d.   Talibun
Talibun adalah  pantun yang susunannya yang terdiri atas enam,delapan atau sepuluh baris. Pembagian bait nya sama dangan pantun biasa, maka tiga baris pertama marupakan sampiran dan tiga baris berikut nya  merupakan isi.
e.    Pantun kilat
Pantun kilat atau karmina ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampuran dan baris kedua isinya.
f.     Gurindam
Gurindam di sebut juga  sajak  pribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam memiliki beberapa  persamaan dengan pantun yakni pada isinya. Gurindam banyak mengandungnasihat atau pendidikan, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan. Gurindam terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung dengan kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau pristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau penjelasannya.
g.    Syair
Syair merupan bentuk puisi klasik  yang merupakan pengaruh kebudayaanArab. Dilihat dan jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni sama-sama terdiri atas empat baris. Perbedaan nya terletak  pada persajakan. Pantun bersajak a-b-a-b, sedangkan syair bersajak a-a-a-a. selain itu, pantun memiliki sampiran, sedangkan syair tidak memilikinya.


h.    Dongeng binatang
Dongeng binatang atau fable adalah cerita yang tokoh-tokoh nya berupa binatang  dengan peran  layak nya manusia. Binatang-binatang itu dapat berbicaramakan,minum, berkeluarga sebagaimana hal nya dengan manuia. Fable tidak hanya di kenal di masyarakat nusantara, melainkan hampir dikenal di seluruh dunia. Bila pelaku popular fable pada masyarakat melayu itu adalah kancil,maka di jawa barat adalah kera, di eropa srigala,dan di kamboja kelinci.
i.      Legenda
Legenda atau dengeng tentang asal-usul,terbagi kedalam tiga jenis, yakni sebagai berikut.
1.    Cerita asal-usul tumbuh-tumbuhan, misalnya asal usul padi, asal-uaul pohon jagung asal-usul pohon pisang.
2.    Cerita asal-usul binatan, contoh nya asal usul pertengkaran kucing dengan anjing, asal-usul kuda tidak bertanduk,asal-usul ikan  man berdarah merah.
3.    Cerita asal-usul terjadinya suatu  tempat, misalnya asal-usul dari gunung tangkuban perahu, dan asal-usul danau toba.
j.      Dongeng pelipur lara
Dongeng pelipur lara ini bersifat  komedi, isi nya di penuhi dengan kisah-kisah lucu.
k.    Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita  para dewa, peripengeran,putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi  cerita-cerita gaib  dan berbagai kesaktian. Karena tokoh da latar nya  banyak yang mengambil  dai sejarah, cerita terselubung sering  di sebut cerita sejarah.

2.    Sastra baru/modern
a.    Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra  yang menggunakan  kata-kata yang indah dan kaya makna
1.    Keindahan sebuah puisi  di sebabkan oleh diksi,majas, rima dan irama.
2.    Kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dilantarankan oleh pemadatan unsur-unsur bahasa. Bahasa yang di gunakan dalam puisi berbeda dengan yang di gukan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa  yang ringkas. Kata-kata yang di gunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Kekhasan puisi lainnya adalah  penyajian nya yang bersifat monolog.  Penyair mengutarakan parasaan dan fikirannya dengan berbicara sendiri  secara langsung.

Cirri-ciri puisi
Berbeda dengan karya sastra lainnya, puisi memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.    Mengutamakan keindahan bahasa
b.    Bahsa yang digunakannya  ringkas dan konotatif
c.    Di sajikan dalam bentuk monolog

Unsurunsur intrinsik pusi
a.    Diksi
Kata-kata yang di gunakan  dalam puisi merupakan  hasil pemilihan  yang sangat cermat.kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu dalam makna susunan bunyinya maupun hubungan  kata itu dengan  kata-kata lain  dalam baris dan baitnya.
b.    Pengimajinasian
Dapat didefenisikan sebagai  kata atau susunan kata  yang dapat menimbulkan  khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa mendengar, atau melihat sesuatu yang di ungkapkan penyair.



c.    Majas
Majas merupakan kalimat  ataupun ungkapan  yang di gunakan penyair  untuk mengatakan  sesuatu dengan cara membandingkan dengan  benda atau kata lain. Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan hal yang lain.
d.   Rima/ritma
Rima adalah pengulangan bunyi  dalam puisi. Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi indah. Makna yang ditimbulkan nya pun lebuh kuat. Di samping rima, di kenal pula istilah ritma yang di artikan  sebagai pengulangan kata frase, atau kalimat-kalimat dalam puisi.
e.    Tipografi
Puisi tidak berbentuk paragraph melainkan membentuk bait dalam puisi-puisikontemporer. Tipografi itu di pandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata

Unsur isi
Isi puisi meliputi  unsure-unsir berikut.
a.    Tema
Tema merupakan gagasan pokok  yang di ungkapkan  penyair dalam puisi. Tema berfungsi sebagai landasan  utama penyair dlam puisinya.
b.    Perasaan
Puisi merupakan karya sastra  yang  paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan kegelisahan, ataupun pengagungan kepada kekasih, alam, pahlawan, nabi, ataupun keada Allah SWT.
c.    Nada dan suasana
Sikap penyair pada pembaca ini disebut  nada puisi. Adapun suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana aadalah akibat  yang di timbulkan puisi itu terhadap jiwa pembaca.
d.   Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin  di sampaikan  penyair melalui  puisinya. Amanat tersilat  di balik kata-kata  yang di susun, dan juga berada di balik tema yang di ungkapkan. Untuk membacakan puisi tersebut agar tampak hidup, perlu di bantu dengan irama, mimik,  kinesik, dan volume suara.


























BAB III
SIMPULAN

A.           Kesimpulan
Sastra adalah hasil rasa yang merupakan sumber keindahan, yang termaksud dalam hasil karya sastra. Sastra lahir  dari sebuah peradaban dalam masyarakat, yang hidup, berkembang dan terus ada di dalam masyarakat tersebut. Dalam kebaradaan nya di tengah masyarakat sastra memiliki peranan dalam mengaktualisasikan suatu kebudayaan dari masyarakat.
Sastra bisa di anggap luhur dan tinggi bila sasta masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat yaitu budaya, dimana sastra adalah alat budaya masyarakat dalam berbudaya.



DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S (1981). Sari kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka prima.

Depdikbd  (1974). Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka

 






                                                                                           

Comments

Popular posts from this blog

analisis cerpen peri pemetik air mata

makalah dasar-dasar komputer

Mendengarka Informasi Dari Berbagai Sumber