Resensi Novel Perahu Kertas
RESENSI NOVEL
PERAHU KERTAS
Di Susun :
Nama : aaaaaa
Kelas : XI
IPS1
MADRASAH ALIYAH
NEGERI 1 PESAWARAN
KABUPATEN PESAWARAN
LAMPUNG
2014
MOTO
Seorang sahabat adalah orang yang
menjawab,apabila kita memanggil dan sering menjawab sebelum kita panggil.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat tuhan yang
maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
resensi yang berjudul “Perahu Kertas”.
Penulis menyadari bahwa resensi ini masih jauh dari
sempurna dan memiliki banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan
saran serta kritik yang membangun. Semoga resensi ini dapat bermanfa’at bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
Kedondong, Mei
2015
Penulis,
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................ i
MOTO
........................................................................................................ ii
KATA
PENGANTRAR ........................................................................... iii
DAFTAR
ISI ............................................................................................. iv
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Identitas Buku .................................................................. 1
B.
Biografi Singkat Pengarang...............................................
C.
Karya-karyanya
.................................................................
D.
Sinopsis .............................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A. Kelebihan
dan Kekurangan Novel ....................................
B. Analisa Segi Intrinsik Novel .............................................
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ....................................................................... 8
DAFAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Identitas
Buku
Judul buku
: Perahu Kertas
Penulis
:
Dewi Lestari “Dee”
ISBN
:
602-291-095-4
Penerbit
:
Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Editor
:
Hermawan Aksan
Cetakan
: Maret
2015
Tebal
:
XIII + 556 halaman; 18 cm
Tahun
Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 556 halaman
Harga
:
Rp 78.000,-
B.
Biografi
Singkat Pengarang
Dewi Lestari Simangunsong yang
akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah
seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal
masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumni SMA
Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan
Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001,
ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Salah satu novel karya Dee yang
sangat laris adalah Perahu Kertas.Perahu Kertas merupakan novel keenam Dee. Setelah
sukses memikat hati para pembaca dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee
meluncurkan sebuah novel berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama
sebelas tahun karena dilupakan. Namun, akhirnya, novel ini berhasil
diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat kegigihan dan kenekatan seorang Dee.
C.
Karya-karyanya
D.
Sinopsis
Dimulai dari kisah seorang
remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal
bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan
terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.
Sementara Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk
menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat
melukis yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain
menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada
Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya.
Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Tak jauh
berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi
juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku
dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng.
Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi yang
meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi,
Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas
meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan Keenan dipertemukan lewat
pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan
teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat
karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan
saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa
pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang
tidak memungkinkan. Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan
yang semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang
dicomblangkan oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni.
Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani
kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan
di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik,
muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil
ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan
mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit.
Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku
tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang
semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan
yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan
bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan
meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke
Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak
Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali,
sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh
dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun
akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan
Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial
yang menjadi terkenal dan diburu para korektor.
Kugy, yang kesepian dan
kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat
lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai
copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus
sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan
menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib
dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari
sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat
dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh
hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan
membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya
tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk
pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak
mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan.
Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya
dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji.
Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan
bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana
aliran cinta membawanya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kelebihan
dan Kekurangan Novel
1.
Kelebihan
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee”
ini menurut saya sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema persahabatan
yang serat akan konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya. Dikemas
dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat
sekarang menjaikan novel ini dapat mudah dimengerti dan diniikmati oleh pembaca
pada berbagai lapisan usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar
dari novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih
mimpi-mimpi kita. Selain itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta
makna kehidupan yang tidak hanya bercerita tentang remaja pada umumnya, tetapi
bercerita tentang dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya
dengan lingkungan internal. Dengan pelukisan latar waktu dan tempat yang
sangat mendetail tetapi tidak berlebihan, menambah daya tarik dari novel in dan
membuat seolah pembaca ikut terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja
karena bertemakan tentang cinta. Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun
banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel
ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi, persahabatan, dan
kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas
membuat para pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan
dunia imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam
ceritanya.
2.
Kekurangan
Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak menggunakan setting
tempat sehingga sangat dapat beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam
memahami latar tempat cerita tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan
konsentrasi tinggi untuk para pembacanya.
Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang monoton sehingga timbul kesan kurang menarik dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.
B.
Analisa Segi Intrinsik Novel
1.
Tema
Tema yang diangkat tentang persahabatan,
cinta, dan kekeluargaan.
2.
Alur
Jika dilihat dari jalan
ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
3.
Perwatakan
Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan jelas. Terdapat tokoh yang memegang peran
dominan dalam novel ini yaitu protagonis dan titragonis
4.
Latar
:
a. Tempat:
Jakarta, jalan-jalan desa dekat stasiun kereta, warung, rumah, kampus.
b. Suasana:
senang, sedih, tawa, nangis, pahit, gembira.
c. Waktu:
pagi, siang, dan malam.
5.
Sudut
Pandang
Dalam Novel Perahu Kertas ini,
sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.
6.
Gaya
Bahasa / Majas
Kata-kata yang ditulis ringan
dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat modern. Selain
itu, bahasa yang digunakan juga memiliki makna dan berisi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di
Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah seorang penulis dan penyanyi asal
Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida
Sita Dewi. Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas
Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova
yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee”
ini menurut saya sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema persahabatan
yang serat akan konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya. Dikemas
dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat
sekarang menjaikan novel ini dapat mudah dimengerti dan diniikmati oleh pembaca
pada berbagai lapisan usia.
Comments
Post a Comment