tahapan pencatatan siklus akutansi


MAKALAH EKONOMI
TAHAPAN PENCATATAN SIKLUS AKUTANSI
PERUSAHAAN DAGANG





Disusun Oleh:
Nama    : Kiki Gunantia
Kelas     : XII IPS 1













MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PESAWARAN
KABUPATEN PESAWARAN
TP. 2015


KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur penyusun  ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan lain-lain, sehingga Makalah  Ekonomi ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Perusahaan Dagang“ Makalah Ekonomi ini, disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa untuk menambah pengetahuan siswa tentang hal yang berhubungan dengan Perusahaan Dagang.
          Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah. Penyusun telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini. Namun demikian tentunya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
          Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.




Kedondong, 10 September 2015
Penulis,


















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................  i
KATA PENGANTAR ..................................................................................  ii
DAFTAR ISI .................................................................................................  iii

BAB I        PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ......................................................................  1
B.       Rumusan Masalah ..................................................................  1

BAB II       PEMBAHASAN
A.      Pengertian Perusahaan Dagang ............................................. 2
B.       Rekening Khusus Perusahaan Dagang .................................. 3
C.       Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang .................... 6
D.      Pencataan Transaksi Dalam Jurnal ......................................... 7

BAB III     PENUTUP
A.      Kesimpulan ............................................................................  10

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran ekonomi dalam rangka membahasas tentang Perusahaan Dagang. Makalah ini membahas tentang Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang, Macam – macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan Dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi Perusahaan Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.

B.            Rumusan Masalah
1.    Apa yang di maksud dengan Perusahaan Dagang ?
2.    Apa yang di maksud dengan rekening khusus perusahaan dagang ?
3.    Apa yang di maksud dengan metode pencatatan persediaan barang dagang ?
4.    Apa yang di maksud dengan Pencataan transaksi dalam jurnal ?













BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bentuk transaksinya yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan. Seandainya melakukan pengolahan, hal tersebut terbatas pada pengemasan kembali, pemberian label, membungkus, memperkecil unit penjualan (misalnya pengecer gula pasir). Barang yang diperdagangkan dapat berupa hasil bumi atau produk hasil pengolahan(manufactured product). Secara umum dapat disebutkan kegiatan-kegiatan yag dilakukan oleh perusahaan dagang sebagai berikut :
1.        Pembelian (buying) : membeli berbagai macam produk dari berbagai pelosok.
2.        Pemasaran (selling) : mempromosi produk tersebut ke pembeli atau konsumen yang potensial.
3.        Assorting :  menyediakan berbagai macam  produk untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan selera konsumen atau pembeli potensial.
4.         Pendanaan (financing) : menyediakan fasilitas kredit untuk konsumen potensial agar dapat mendorong terjadinya transaksi.
5.        Penyimpanan (storage) : menyediakan dan melindungi produk untuk melayani konsumen secara lebih baik dan professional.
6.        Penyortiran (sorting) : membeli barang atau produk secara borongan kemudian memilih da memecah menjadi unit yang diinginkan oleh konsumen.
7.         Penyeleksian kualitas (grading) : membeli barang secara borongan kemudian menyeleksi kualitas dan membungkus serta memberi label sesuai kualitas.
8.        Transportasi : memindahkan barang secara fisik dari produsen ke konsumen akhir.
9.        Penyediaan informasi pasar : menyampaikan informasi pasar yang diperlukan oleh pembuat produk.
10.     Penanggungan risiko : menyerap risiko usaha khususnya yang berkaitan dengan penyimpanan dan keusangan barang.




B.            Rekening-Rekening Dalam Perusahaan Dagang
Dalam perusahaan penjualan ada beberapa rekening rekening yang ada seperti:
Penjualan
Penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.

Retur dan Potongan Penjualan
Retur Penjualan : Pengembalian barang oleh konsumen karena barang tersebut cacat/rusak dalam pengiriman, atau sebab lain sehingga pembeli tidak puas.
Jika barang dikembalikan oleh konsumen, maka konsumen akan:
·      menerima pengembalian uang, atau
·      mendapat pengkreditan (pengurangan) atas rekeningnya
Kemungkinan lain adalah barang tidak dikembalikan, tetapi konsumen mendapat potongan harga yang disebut potongan penjualan.

Harga pokok pejualan
Dalam perusahaan dagang, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan meliputi
·      harga pokok (cost) barang yang terjual
·      biaya operasi yang terjadi selama periode ybs.
Harga pokok barang yang telah laku dijual biasa disebut Harga Pokok Penjualan (HPP).
Dalam suatu toko pakaian, yang disebut HPP meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli kemeja, rok, blouse, & barang dagangan lain yang telah laku dijual dalam suatu periode.Biaya Operasinya meliputi semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan administrasi toko, seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya listrik, dll.

Persedian barang dagang
Persediaan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau sering disingkat persediaan, yang terdiri dari barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan.

Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal (hari pertama) suatu periode akuntansi disebut persediaan awal.
Persediaan yang dimiliki perusahaan pada hari terakhir dari suatu periode akuntansi disebut persediaan akhir.
Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode akuntansi berikutnya.
Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
Ada 2 metode untuk menentukan persediaan akhir dan HPP:
1.    Metode Persediaan Periodik
2.    Metode Persediaan Perpetual

Metode Persediaan Periodik / Persediaan Fisik
Umumnya digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya sangat sering.
Jurnal Pembelian barang dagangan:
Pembelian ………………………………….  Rp xxx
Kas/Utang Dagang..……………………….Rp xxx
Jurnal Penjualan barang dagangan:
Kas/Piutang Dagang …………….……….    Rp xxx
Penjualan …………………..………………Rp xxx
Rekening Persediaan tidak digunakan untuk mencatat pertambahan persediaan karena transaksi pembelian dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan karena transaksi penjualan.
Persediaan yang ada pada suatu saat tertentu dan Harga pokok penjualan dapat diketahui dari perhitungan fisik persediaan yang ada di gudang, yang biasanya dilakukan menjelang penyusunan laporan keuangan.
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan Harga pokok penjualan:
1.    Harga pokok barang yang ada pada awal periode (persediaan awal)
2.    Harga pokok barang yang dibeli selama periode (harga pokok pembelian)
3.    Harga pokok barang yang belum terjual dan ada dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir)

Harga pokok pembelian
Ditentukan oleh:
1.    Harga pokok barang yang dibeli  (angkanya diperoleh dari rekening pembelian)
2.    Dikurangi penyesuaian karena adanya retur dan potongan pembelian (angka transaksi ini dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening pembelian)
3.    Dikurangi penyesuaian karena adanya potongan tunai pembelian (angka transaksi ini dicatat dalam rekening khusus yang terpisah dari rekening pembelian)
4.    Ditambah penyesuaian karena adanya biaya pengangkutan untuk mengangkut barang sampai di gudang perusahaan (angka transaksi ini dicatat dalam rekening yang terpisah dari rekening pembelian)

Potongan Rabat
Yaitu: Potongan khusus, yang berupa pengurangan harga dari daftar harga resmi/katalog
Potongan rabat diberikan oleh pabrik  atau grosir kepada pembeli tertentu, seperti dealer atau pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Rabat dapat ditetapkan dengan tarif tunggal atau berganda

Biaya Angkut Pembelian
Merupakan biaya untuk mengangkut barang dari tempat penjual ke tempat pembeli.
Biaya ini dapat menjadi beban penjual atau pembeli.
Apabila menjadi beban pembeli, biaya ini akan menambah harga pokok barang yang dibeli.
Jurnal untuk mencatat biaya ini:
Biaya Angkut Pembelian …………………. Rp xxx
Kas ………………………………………… Rp xxx
Rekening Biaya angkut pembelian dilaporkan dalam laporan rugi-laba pada bagian Harga pokok penjualan, sebagai penambah pembelian bersih.

Harga pokok barang yang tersedia untuk di jual
Yaitu : Harga pokok pembelian dari seluruh barang yang dibeli selama periode, ditambah harga pokok persediaan yang ada pada awal periode (persediaan awal)

Persediaan akhir
Harga pokok persediaan akhir periode : Hasil perhitungan jumlah fisik persediaan dikalikan dengan harga pokok yang sesuai.

Potongan Tunai Penjualan
Dalam penjualan kredit, syarat pembayaran di waktu yang akan datang harus ditetapkan dengan jelas.
Syarat penjualan biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakan bagian dari perjanjian penjualan.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan cukup panjang, perusahaan biasanya menawarkan potongan tunai untuk merangsang agar pembeli bersedia membayar secepatnya.

C.           Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Ada dua sistem pencatatan Persediaan Barang Dagang :
I.  Sistem Persediaan Periodik / Berkala
II. Sistem Persediaan Perpetual / Terus Menerus
Ad.I. Sistem Persediaan Periodik / Berkala
1.    Setiap kali terjadi transaksi Penjualan hanya "Pendapatan" dari hasil penjualanlah yang dicatat
2.    Pada saat penjualan tersebut tidak dibuat ayat jurnal umum untuk mencatat Harga Pokok Barang yang dijual atau Harga Pokok Penjualan
3.    Harus diadakan penghitungan secara fisik dengan tujuan untuk menentukan nilai persediaan pada akhir periode akuntansi
4.    Jurnal umum pencatatan transaksi prose Penjualan dan Pembelian dapat dilakukan dengan cara :

1. Pembelian Tunai
JU :
Pembelian                   Rp. xxxx
Kas                              Rp. xxxx

2. Pembelian Kredit
JU :
Pembelian                   Rp. xxxx
Hutang Dagang                    Rp. xxxx

3. Penjualan Tunai
JU :
Kas                         Rp. xxxx
Penjualan                        Rp. xxxx

4. Penjualan Kredit
JU :
Piutang Dagang              Rp. xxxx
Penjualan                        Rp. Xxxx

D.           Pencatatan Transaksi dalam Jurnal
Pencatatan transaksi pembelian
Pada saat pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun pembelian dan mengkredit akun kas (jika pembelian secara tunai) atau mengkredit akun utang dagang (jika pembelian secara kredit)
Contoh 1:
Pada tanggal 5 Mei 2011 PT.Andalas membeli barang dagangan secara tunai kepada PT. Royal sebesar Rp. 200.000
Penyelesaian:
Transaksi diatas akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
5/5    Pembelian                 Rp. 200.000               
Kas                              -           Rp. 200.000

Contoh 2:
Pada tanggal 7 Mei PT. Andalas membeli barang dagangan secara kredit kepada PT. Royal sebesar Rp. 200.000
Penyelesaian:
Transaksi diatas akan dicatat dalamjurnal umum sebagai berikut:
7/5     Pembelian               Rp. 200.000                -
Utang Dagang             -           Rp. 200.000

Pencatatan transaksi retur pembelian dan  pengurangan harga
Barang yang dibeli ada kalanya tidak sesuai dengan pesanan, maka barang tersebut dapat dikembalikan kepada penjual atau dilakukan pengurangan harga pembelian. Transaksi tersbut diatas dicatat dengan mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan harga pembelian, serta mendebit akun kas jika pembelian secara tunai. Apabila pembelia secara kredit maka akun yang di debit adalah akun utang dagang.

Contoh 1:
Pada tanggal 12 Mei 2011 PT Andalas mengembalikan barang yang dibeli secara tunai pd tanggal 5 Mei  kepada PT Royal karena rusak sebesar Rp 50.000
1.    Jurnal Umum
Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
a.    Pembelian barang dagang
– Pembelian tunai
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….
– Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……
Utang Dagang (K) Rp…..

– Pembelian dengan sebagian dibayar
Dijurnal dengan:
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Utang Dagang (K) Rp……

b.    Biaya Angkut Pembelian
Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli
Dijurnal dengan :
Biaya Angkut Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

c.    Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)
Dijurnal dengan :
Utang Dagang (D) RP……..
Retur Pembelian dan PH (K) Rp……

d.   Potongan Pembelian
– Pembelian tunai
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Potongan Pembelian (K) Rp…….
2.    Jurnal Khusus
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang - Dalam proses pencatatan traksaksi untuk perusahaan kecil, jurnal yang dibuat adalah jurnal umum. Akan tetapi bagi perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang banyak dan sering terjadi, maka proses pencatatan tidak mungkin menggunakan jurnal biasa/umum yang biasa dikerjakan oleh satu orang saja.
Oleh sebab itu, untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian pekerjaan, maka perlu dirancang suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus untuk itu, yaitu jurnal khusus. Jadi, jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri atas empat macam:
a.    jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas,
b.    jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas,
c.    jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit,
d.   jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.


















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bentuk transaksinya yaitu membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah atau mengubah sifat produk bersangkutan. Seandainya melakukan pengolahan, hal tersebut terbatas pada pengemasan kembali, pemberian label, membungkus, memperkecil unit penjualan (misalnya pengecer gula pasir). Barang yang diperdagangkan dapat berupa hasil bumi atau produk hasil pengolahan(manufactured product). 




























DAFTAR PUSTAKA


  

Comments

Popular posts from this blog

analisis cerpen peri pemetik air mata

makalah dasar-dasar komputer

Mendengarka Informasi Dari Berbagai Sumber